terpopuler

Jumat, 23 November 2018

dymelz05

suatu saat,
akan ada hari dimana aku akan  menulis sebuah  kisah tentangku, kamu dan kita.πŸ˜‚
ah, rasanya aku naif, bila aku tak menyadari perasaan ini. ternyata diam-diam aku menemukan perasaan yang tak pernah ada sebelumnya. aku yang tak begitu mengenalmu, hanya namamu saja yang sering terlintas di telingaku. kini, perlahan keberadaanmu semakin dekat aku mendengarnya.πŸ˜‚


oke, see u ya di hari dimana Allah meRidhoi kita untuk saling bertemu dan bertegur sapa.😍
and now, biar waktu berputar dengan balutan rindu yang harus disimpan rapi dulu, oke.

Minggu, 21 Oktober 2018

dalam perjalananku

,
dalam perjalan di penghujung ini,
jangan risau tentang perasaanmu,
perasaan bahwa kamu belum mencintainya,
karena kamu sendiri belum mengenal dia siapa dan seperti apa,
cukup berdo'a agar Allah mempermudah keyakinanmu selama ini,enough.

Rabu, 01 Agustus 2018

rilexs

l love u umi,,
suatu ketika,,,
seorang ayah sedang asyik bermain dengan putrinya,,
sebagaimana biasanya, terkadang si ayah selalu usil terhadap putrinya,,terdengar jelas gelagak tawa sang putri yang entah diapakan dia sama si ayah,,
umi yang sedang memasak di dapur penasaran dengan apa yang  dilakukan putrinya dengan sang ayah, namun karena ketika itu ia sedang memasak, akhirnya iapun mengurungkan niatnya,,
namun seketika suasana tawa itu berubah menjadi hening,
sang umipun tambah penasaran,
oh jelas, kenapa tidak? karena ia heran dengan apa sebenarnya yang dilakukan sang ayah dan putrinya itu,,dan untuk kali ini ia bnar2 ingin melihat keadaan apa yang sedang terjadi,iapun menghampiri sang ayah dan putrinya itu, belum sampai ia ke tempat tujuannya (ruang tamu), putrinya muncul dari balik pintu sambil berjalan mendekati uminya, seketika langkah sang umi ia henhentikan dan membiarkan anaknya menghampirinya,,,
setelah sekian dekat sang putri dengan sang umi, tak di sangka sebelumnya,
dia bilang, "i love u umi, makasih ya umi udah didik aku dengan baik."
sungguh lembut katanya,,
sang ayah yang ternyata juga memperhatikan kejadian istrinya dengan anaknya sedari tadi, tersenyum bahagia,,
"iya sayang sama-sama, semoga kamu kelak menjadi anak sholihah ya de,,"jawab uminya, "ade di ajarin siapa bilang gitu" lanjut uminya.
dengan polosnya ia bilang " ayah" sambil menunjuk kepada sang ayah.
aku hanya tersenyum.
kemudian suamiku bercerita, bahwa ketika aku sedang memasak di dapur tiba-tiba ia teringat kebaikan istrinya selama ini yang telah mengurus rumah tangga ini dengan sedemikian baiknya, maka entah terpikir dari mana, tiba-tiba aku mengajarinya kata-kata itu kepada si ade (putrinya) lalu aku bilang sma dia, bilang ini sama umi ya,,,, makannya tadi suasananya jadi hening...ucapnya.

Kamis, 20 April 2017

9 kesalahan fatal dalam mendidik anak di usia dini

 Mendidik anak adalah salah satu pekerjaan yang tidak mudah. Ketika anak masih bayi, baru bisa jalan adalah waktu-waktu yang menyenangkan jika bermain dengan mereka. Namun, seiring dengan bertambahnya usia anak kita, tentunya bertambah pula akalnya, bertambah keahlianya, bertambah aktivitasnya dan bertambah kreativitasnya dalam segala hal.
Dengan semakin bertambahnya kemampuan anak, kita sebagai orang tua tentunya senang ya, melihat hal tersebut. Namun, jika kita melihat bertambahnya aktivitasnya, kemampuannya, kreativitasnya dengan kacamata negatif, sebagian besar dari kita beranggapan anak tersebut nakal, tidak bisa diam, susah diatur, dll.

Rumah adalah Sekolah Pertama bagi anak

Padahal di satu sisi juga, sebagai orang tua mencita-citakan agar anaknya bertanggung jawab dan mandiri.  Kesalahan kecil dalam mendidik anak bisa berakibat pada kebiasaan, kepribadian dan karakter anak itu sendiri. Perlu diingat pula bahwa rumah adalah sekolah pertama bagi anak, artinya orang tua adalah guru yang utama dalam mencetak anak yang mandiri, cerdas, bertanggung jawab.
Perilaku tidak baik yang dilakukan oleh anak tidak muncul dengan sendirinya.  Anak akan selalu meniru kebiasaan orang-orang yanga da di sekitarnya, atau di lingkungannya. Sehingga perlu sekali bahwa lingkungan anak senantiasa dijaga.
Tidak bisa dibayangkan bahwa jika anak berada dalam lingkungan yang keras dan selalu dipenuhi hal-hal negative. Mesti nanti ketika dewasa anak akan paham mana yang baik dan kurang baik. Tetapi untuk memaksimalkan potensi, rasa percaya diri, kepribadian, kecerdasan, kerajinan, kemandirian harus dibekali dan dilatih sejak usia dini. Karena lingkungan dan pola asuh orang tua sangat mempengaruhi kehidupan anak mendatang.
Perbedaan ini akan terlihat pada anak yang tumbuh dan dibesarkan dalam keluarga yang hangat dan penuh cinta dengan anak yang selalu mendapat didikan “keras” dari di sekitarnya, ataupun anak yang selalu berada pada lingkungan yang “negative”. Namun sayang, tidak banyak orang tua yang tahu bagaimana cara memberikan lingkungan yang baik bagi pertumbuhan optimal anak. Agar anak bisa tumbuh optimal menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab sesuai dengan yang kita harapkan, kita perlu mengenali 9 kesalahan fatal dalam mendidik anak di usia dini.
1. Berkata yang Tidak Jujur pada Anak.
Hal ini sering sekali dilakukan oleh orang tua atau orang-orang disekitar anak, tanpa sadar dan dtidak disengaja. Hal ini dilakukan agar anak tetap tenang dan tidak menangis, misalkan saja, saat anak mau ditinggal pergi oleh ayahnya atau ibunya, “sebentar ya nak, ayah mau pergi beli obat”, padahal aslinya atau kenyataanya ayahnya pergi untuk bekerja.
Kalau memang seperti ini adanya, kita harus mengatakannya dengan jujur misal, “nak, ayah mau bekerja dulu, nanti kalau sudah pulang akan mengajak adek lagi”, atau bisa juga anak dialihkan perhatiaanya dengan hal yang disukai anak, tentunya hal baik dan dengan cara yang baik. Itu contoh simpel saja dan masih banyak hal seperti itu yang terjadi di lapangan.
Ketika kita menginginkan anak kita anak yang jujur, maka kita harus selalu berkata yang jujur juga pada anak kita, jangan pernah sekali-kali berkata tidak jujur. Jangan salahkan anak jika mereka berkata tidak jujur pada Anda, jikalau Anda dulu pernah mengatakan hal yang tidak jujur pada mereka tanpa sadar saat mereka masih bayi.
2. Menumbuhkan Rasa Takut dan Minder pada Anak.
Ketika anak kita menangis dan ditenangkan tidak tenang-tenang, biasanya senjata paling ampuh juga adalah memberikan rasa takur pada mereka. Sebagai contohnya seperti ucapan, “nak, udah menangisnya, nanti ndak ada tokek lagi.” Dan menakut-nakuti dengan hal lainya, sehingga membuat anak segera diam menangisnya.
Setelah anak berhenti menangis, seolah-olah semua tenang, dan kita merasa sudha berhasil menenangkannya. Namun kita perlu waspada terhadap dampak dari hal tersebut. Anak yang sering dieprlakukan seperti itu, maka akan berdampak anak tersebut menjadi penakut, minder, tidak percaya diri.
3. Membanding-bandingkan Anak.
Ingatlah bahwa setiap anak adalah bintang. Yah, anak adalah bintang pada masing-masing kemampuannya. Karena setiapa anak itu tidak sama, setiap anak memiliki kemampuan/bakat sendiri-sendiri, memiliki perkembangan atau pertumbuhan yang tidak sama.
Tidak usah gelisah ketika anak kita belum bisa jalan di usia 1 tahun lebih, sednagkan anak-anak lainnya mereka bahkan sudah lancar jalannya. Mungkin saja anak kita ada kemampuan lainnya yang tidak dikuasai anak lainnya di usianya itu.
Tidak perlu gelisah jika anak kita nilai matematikanya, bahasa inggrisnya selalu dibawah atau kurang bagus dibandingkan teman-temannya. Jika hal tersebut terjadi, berarti bakat anak kita bukan disana, mungkin anak kita lebih bisa menggambar, kekmmpuan hafalannya bagus, olahraganya unggul, dll. Selalu gali potensi anak, tentunya sesuai dengan bakat dan kemampuan anak. Jadi kita tidak perlu membanding-bandingkan anak kita dengan yang lain.
4. Selalu Memenuhi Permintaan Anak.
Kesalahan selanjutnya yang sering dilakukan orang tua adalah selalu memenuhi permintaan anak. Tanpa disadari, hal ini akan membuat anak untuk berlaku boros dikehidupan mendatang. Kita tidak memikirkan mana yang harus dibeli atau perlu dibeli untuk anak kita dan mana yang tidak perlu.
Kita mesti cermat dalam memenuhi kebutuhannya. Sebagian besar orang tau melakukan hal ini karena mereka merasa ini adalah ungkapan kasih sayang pada anak. Padahal hal ini akan berdampak kurang baik di kehidupan anak.
5. Terlalu Keras dan Menekan.
Menghadapi anak yang susah diatur memang memusingkan, bahkan tak jarang membuat kita jengkel, sehingga akan menimbulkan kemarahan pada anak. Terlalu keras dalam mengingatkan anak akan membuat mereka menjadi anak yang minder atau kurang percaya diri juga di kehidupannya kelak.
6. Berkata Kasar
Usia balita si kecil akan mencotoh apa yang dia lihat dan dia dengar dari orang-orang yanga da di sekitarnya. Mereka langsung saja mencontoh hal-hal tersebut persis seperti yang mereka lihat, jika kita tidak memberikan pengawasan yang lebih dan memberikan pemahaman yang cukup. Karena memang anak-anak balita belum bisa membedakan mana yang benar dan mana yang buruk. Jika mereka sering mendengar kata-kata kasar dan dibiarkan terus menerus, maka akan menjadi kebiasaan buruk anak di kehidupan selanjutnya.
7. Berkata Negatif
Kata-kata negatif juga harus kita hindari jika di depan anak. Jika anak sering mendengar kata-kata negatif, maka kata-kata tersebut akan masuk ke dalam otaknya, dalam bahasa psikologi akan masuk ke dalam alam bawah sadarnya, sehingga membuat kinerja otak kurang maksimal dan potensi anak tidak bisa maksimal pula. Sebagai contohnya seperti kata-kata, “nak, kamu kok malas belajar.” Kata-kata tersebut bisa diganti dengan, “nak, coba mulai sekarang lebih rajin lagi belajarnya.”
Bahkan banyak dari orang tua berkata negatif kepada anaknya saat anak melakukan aktivitas yang sedikit berbahaya. Respon mereka mengucapkan kata-kata negatif, misalkan saja, “awas, jangan main di situ, nanti ndak jatuh.” Sekilas itu benar, namun ingat bahwa kata-kata adalah doa juga. Kata-kata tersebut bisa diganti dengan kata-kata lainnya, misal “nak, hati-hati ya jika bermain di situ.”
8. Hanya Memperhatikan Kebutuhan Jasmaninya saja.
Selama ini kebanyakan dari orang tua hanya memperhatikan kebutuhan jasmaninya saja. Kita telah merasa memberikan yang terbaik buat anak-anaknya dalam hal pendidikan yang baik, makanan, tempat tinggal dan pakaian yang baik.
Sementara itu, kita melupakan terhadap kebutuhan rohaninya anak. Kita kurang cukup memberikan kasih sayang kita yang tulus kepada mereka, kita kurang cukup memberikan waktu kebersamaan dengan mereka, kita tidak memberikan pelajaran bagaimana beragama dengan benar, dan beraklaq mulia. Bila kasih sayang tidak didapatkan dirumah, maka anak akan mencarinya di tempat lain.
9. Terlalu Banyak Larangan.
Terlau banyak larangan ini juga akan menghambat perkembangan otak kanan anak. Padahal otak kanan sangat berpengaruh besar dalam kreativitas dan kecerdasan mereka di kehidupan mendatang. Otak kanan akan terus berkembang saat anak berusia balita sampai sekitar 7 tahun. Setelah usia 7 tahun otak kiri yang akan terus berkembang. Semakin banyak larangan pada anak maka akan semakin berkurang daya kreativitasnya.
Biarkan anak untuk mencoba hal-hal baru, biarkan mereka untuk mengexpresikan dirinya, biarkan mereka untuk berbuat sesuka hati mereka. Yang perlu kita lakukan adalah senantiasa memperhatikannya dan mengawasinya, agar hal-hal buruk tidak terjadi. Jauhkan anak dari benda-benda berbahaya dan hindari untuk bermain di tempat yang tinggi atau berbahaya.
Kita perlu melakukan komunikasi pada anak, tentang resiko-resiko dalam bermain a, b dan c misalkan. Sehingga lama-lama mereka akan memahaminya, mana yang boleh digunakan untuk mainan dan resiko-resiko yang harus diterima ketika bermain a, b, c.
Itulah uraian 9 kesalahan fatal dalam mendidik anak, yang sering kita tidak sadari dan lupakan. Untuk itu marilah untuk terus berusaha mencari ilmu terutama dalam hal mendidik anak, tips-tips mendidik anak, sehingga terhindar dari kesalahan yang fatal. Semoga anak-anak kita menjadi pribadi yang shalih, shalihah, beraklaq mulia dan mandiri. Dan semoga uraian di atas ini bisa bermanfaat bagi kita semua. aamiinπŸ˜ƒπŸ˜„πŸ˜

http://www.sebelumtidur.com/waspadai-9-kesalahan-dalam-mendidik-anak-usia-dini-fatal-sekali.html , di ambil  pada hari ahad, 16 april 2017, 21:25

Sabtu, 25 Februari 2017

cetak anak JENIUS sejak dalam kandungan




        Jangan buru-buru menyalahkan guru atau lingkungan ketika anak menjadi bodoh, nakal, atau pemarah. Pasalnya, perkembangan anak juga dipengaruhi oleh perilaku orangtua, bahkan sejak dalam kandungan. Suatu hari Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam (SAW) mengunjungi salah seorang sahabatnya. Di rumah sahabatnya itu Nabi menyaksikan anak sang sahabat meloncat-loncat sambil menginjak bahu dan kepala bapaknya.
    Lalu Nabi mencari tahu mengapa si anak bisa berperilaku seperti itu kepada sang sahabat. Kata Nabi, “Apakah ada sesuatu makanan yang keliru masuk ke perut istrimu saat sedang mengandung?” “Benar,” jawab sahabatnya. Ketika sang istri mengandung, ia memberi sebiji korma yang diambil dari sebuah kebun tanpa seizin pemiliknya. Nabi mengangguk-angguk ketika mendengar penuturan tersebut. Cerita ini bukti bahwa mendidik anak sudah harus dimulai sejak anak masih berada dalam kandungan. Selain makanan yang dimakan sang ibu haruslah halal dan berkah, didikan secara fisik juga perlu dilakukan.
           Menurut dokter spesialis anak, dr Sudjatmiko, MD SpA. kecerdasan seorang anak sudah bisa dirangsang ketika ia masih berada dalam kandungan ibunya. Secara umum, kata Sudjatmiko, ada tiga aspek yang harus diperhatikan orang tua kepada sang anak ketika masih berada dalam kandungan. Yaitu, terpenuhinya kebutuhan kasih sayang, biomedis, dan rangsangan. Seorang ibu harus menerima kehamilannya dengan ikhlas dan tidak terpaksa. Sebab, jika kehamilannya terpaksa maka pertumbuhan bayi tidak akan optimal. “Si ibu hamil harus siap dan dapat menerima risiko dari kehamilannya,” ungkap Sudjatmiko.
           Risiko itu, misalnya, seorang wanita karier yang hamil, merasa terbebani dan khawatir akan mengganggu pekerjaannya. Ia sebenarnya ingin hamil, tapi juga merasa terganggu dengan kehamilannya itu. Kondisi seperti ini tidak kondusif untuk merangsang perkembangan bayi dalam kandungannya. Selain itu, menurut Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini, ada faktor psikologis yang mempengaruhi perkembangan kecerdasan bayi, yaitu apakah si ibu hamil karena menikah secara resmi atau kawin lari. Apakah si ibu mendapatkan dukungan dari sang suami atau tidak. Karena tanpa dukungan dari suami, perkembangan dan rangsangan kecerdasan bayi dalam kandungan akan tak wajar. “Jadi, variabel kasih sayang tadi adalah berkomitmen dengan suami serta dukungan dari orang tua dan keluarga, sehingga seorang ibu dapat menerima kehamilannya dengan hati tenteram,” paparnya.
            Lebih lanjut Sudjatmiko mengatakan, si ibu harus perhatian terhadap kandungannya. Ia dapat memberikan rangsangan dan sentuhan secara sengaja kepada bayi dalam kandungannya. Misalnya, dengan cara mengelus-elus perutnya karena secara emosional akan terjadi kontak. Jika ibunya gembira dan senang, dalam darahnya akan melepaskan neo transmitter atau zat-zat rasa senang, sehingga bayi dalam kandungannya juga akan merasa senang. Sebaliknya, jika si ibu merasa tertekan, terbebani, gelisah, dan stres, ia akan melepaskan zat-zat dalam darahnya yang mengandung rasa tidak nyaman, sehingga secara tidak sadar bayi akan terangsang untuk ikut gelisah. “Yang paling baik adalah berikan rangsangan berupa suara-suara, elusan, dan nyanyian yang disukai si ibu. Hal ini akan merangsang bayi untuk ikut senang. Berbeda jika si ibu melakukan hal-hal yang tidak disukainya, karena itu sama saja memberikan rangsangan negatif pada bayi,” ujarnya.
            Rangsangan kepada bayi yang masih berada dalam kandungan bisa lebih efektif dilakukan ketika usia kehamilan di atas enam bulan. Sebab, pada usia tersebut jaringan struktur otak pada bayi sudah mulai berfungsi.Karenanya, pada kondisi demikian, seorang ibu hamil harus tetap menjaga makanannya sehari-hari. Bahkan, perlu diimunisasi. Misalnya, dengan suntik TT.
Lakukan juga konsultasi rutin dengan dokter secara berkala. Mula-mula sekali sebulan. Lalu pada bulan-bulan terakhir menjelang kelahiran (partus), lakukan tiga minggu sekali. Setelah itu dua minggu sekali, bahkan mendekati partus lakukan setiap minggu. Sudjatmiko juga manganjurkan agar saat mengandung si ibu tidak meminum obat-obatan yang, katanya, bisa merangsang perkembangan dan kecerdasan otak bayi. Sebab, obat-obatan semacam itu tidak banyak berfungsi. “Pemberian obat semacam itu percuma saja. Tidak akan berpengaruh apa-apa. Yang penting, ciptakan saja lingkungan yang mendidik,” katanya.
            Hal yang harus diperhatikan agar kecerdasan anak berkembang secara positif sejak dalam kandungan, di antaranya, kebutuhan biologis (fisik) si bayi. Yaitu, nutrisi bagi ibu hamil. Nutrisi tersebut bisa berupa asupan protein, karbohidrat, atau mineral. Nutrisi, kata Sudjatmiko lagi, bukan hanya dibutuhkan ketika ibu sedang mengandung. Ketika si ibu siap untuk mengandung pun sudah harus memperhatikan gizi, makanan, dan komposisi nutrisinya. Sehingga, saat hamil, fisik si ibu sudah siap. Proses kehamilan pun akan berlangsung baik. Selain itu, ibu hamil tak boleh dalam keadaan mengidap penyakit yang bisa mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak dalam kandungannya. Misalnya, malaria, tipus, bahkan batuk yang mengeluarkan dahak pun bisa mempengaruhi perkembangan si janin.
           Si ibu bisa pula memberi rangsangan kepada si janin dengan memperdengarkan musik klasik, atau — lebih baik lagi — bacaan ayat suci al-Qur’an.
Suara-suara yang berirama tersebut akan mengeluarkan gelombang alfa. Gelombang ini bisa memberi ketenangan, kenyamanan, dan ketenteraman kepada si janin. Bahkan, si janin bisa berkonsentrasi saat mendengarkan alunan berirama tersebut. Selain itu, si ibu bisa membacakan cerita-cerita menarik buat si janin, atau mengajaknya mengobrol. Apalagi jika saat mengobrol tersebut si ibu mengelus-elus perutnya dengan kasih sayang. Tips mendidik bayi saat dalam kandungan
  1. Hendaknya si ibu memperbanyak bacaan al-Quran, terutama surah Yusuf, Mariam, Luqman, dan at-Taubah.
  2. Hendaknya si ibu berdoa kepada Allah SWT agar anak yang bakal dilahirkan menjadi anak yang soleh, berilmu, beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia.
  3. Hendaknya rezeki yang didapatkan berasal dari sumber yang halal supaya benih yang bakal dilahirkan itu berasal dari darah daging yang halal.
  4. Hendaknya si ibu makan makanan yang bergizi dan sentiasa menjaga kesehatan badannya.
  5. Hendaknya si ibu menjaga kebersihan untuk menjamin kesehatan bayi dalam kandungan.
  6. Hendaknya si ibu menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada pada dirinya saat hamil.
  7. Hendaknya si suami lebih memahami keadaan isteri serta memberikan motivasi kepada istrinya.
Nutrisi yang dianjurkan adalah yang alami
        Seorang ibu hamil memerlukan nutrisi lengkap yang cukup untuk kesehatan dirinya dan janin yang dikandungnya. Nutrisi ini akan sangat membantu pertumbuhan organ-organ penting si janin dan membantu mempertahankan daya tahan tubuh si ibu. Selain karbohidrat dan protein yang dikonsumsi selama hamil, si ibu juga perlu menambah asupan mineral yang cukup.Γ‚ Karena dengan mineral ini daya tahan tubuh kita tetap seimbang dan sirkulasi asupan makanan di tingkat seluler dapat berjalan dengan baik.
         Mineral dapat diperoleh dari sayuran, susu, daging, dan sebagainya. Namun jika hanya mengandalkan makanan, mineral akan sangat kurang karena kandungannya sangat rendah, sementara saat hamil dibutuhkan mineral lebih banyak. Misalnya saja kalsium. Kenapa kalsium? karena kalsium pada tubuh yang normal (tidak dalam keadaan hamil) saja dibutuhkan sekitar 1000 mg perhari (WHO), berarti saat hamil kebutuhan tersebut menjadi lebih tinggi. Langkah petugas medis untuk mencegah kekurangan kalsium ini biasanya membekali ibu hamil suplementasi tablet kalsium 500 mg yang diminum setiap hari, yang berarti masih kurang 500 mg lagi. Padahal suplemen kalsium dari produk farmasi, biasanya merupakan kalsium anorganik, penyerapannya sangat kurang (antara 40-60% saja), yang berarti semakin berkurang lagi, bahkan defisit setiap harinya. Oleh karena itu dibutuhkan kalsium organik yang lebih cepat dan lebih banyak diserap oleh tubuh, dan juga aman bagi ginjal.
         Tianshi dengan Nutrient High Calsium-nya bisa menggantikan kekurangan tersebut. Dengan komposisi kalsium dosis tinggi (1 kotak 4000 mg) yang terbuat dari ekstrak sumsum tulang sapi, kalsium Tianshi mampu diserap oleh tubuh lebih banyak (95-98%) dan sisanya dikeluarkan seluruhnya melalui keringat dan urine. Karena hampir seluruhnya diserap tubuh, maka kalsium ini aman untuk dikonsumsi oleh siapapun termasuk ibu hamil yang jelas-jelas memerlukan kalsium dalam kadar tinggi. Selain itu kalsium Tianshi pun mengandung nutrisi pelengkap seperti multivitamin dan mineral tambahan.Karena penyerapannya yang maksimal, maka penyerapan kalsium pada janin untuk pertumbuhan organ seperti tulang belulangnya, organ jantung, dan lain-lain termasuk otak menjadi lebih baik dan sempurna. Jangan sampai janin yang dikandung kekurangan kalsium sehingga janin terlahir dalam keadaan cacat baik mental maupun fisiknya. Jika pertumbuhan janin sangat baik dan sempurna, maka sudah bisa dipastikan ibunya juga dalam keadaan sehat. Jika ibunya sakit atau minimal mengidap suatu penyakit (baik sudah diketahui ataupun tidak), akan tercermin pada janin yang dikandungnya apakah sehat atau tidak.
        Dengan pertumbuhan otak yang sempurna ditunjang dengan nutrisi yang luar biasa, maka si ibu dan calon bapaknya tinggal mengembangkan saja seperti cara-cara di atas. Ibaratnya jika pita kaset atau keping CDnya baik dan recorder-nya juga baik, maka kita tinggal merekamnya saja dengan hal-hal yang baik, sudah bisa dipastikan hasilnya pun baik.
Nah, bagaimana dengan cara Anda merawat kehamilan Anda? Akankah Anda mencetak generasi unggulan juga? Jangan salahkan orang lain jika salah merawat janin sejak dalam kandungan…

(sebagian dikutip dari Pencerahan Hati.com / Facebook-nya orang Islam)
semoga menjadi wawasan lebih  dan bermanfaat bagi pembacanya,,,,,,, 😊



Jumat, 03 Februari 2017

sepenggal kisah untuk hari ini

kisah atau bisa disebut juga  dengan cerita,
suatu kejadian yang di alami oleh  berbagai kalangan manusia, dari usia dini hingga lanjut usia,
kisah,,,,
kamu boleh percaya atau tidak dengan suatu kisah,,,
karena apa?
karena ia hanya sebuah kisah,
semua orang bisa berkisah,
entah kisah nyata atau palsu,
dan hari ini aku ingin berkisah  tentang "hati".
hati yang sedang mengalami kegoncangan rasa,
rasa yang  sebebnarnya ingin ku rajut dengan biasa, namun tak bisa,,
yang kemudian memunculkan imajinasi indah yang ku harapkan,
hanya dalam hayalan ini  aku bisa bermimpi  yang seakan-akan itu sangatlah nyata,
namun, ternyata lamunanku tergoyahkan ,,
duniaku masih sama untuk saat ini, 
mungkin esok  kan datang dunia baruku,,
dunia  yang selalu ku harapkan, mimpikan dan kuragukan... 
dunia yang  indah bagi yang menganggapnya indah,
 dan bagiku, dunia itu memank indah  jika disamai dengan  sesuatu yang menbuatnya indah...😊





Kamis, 19 Januari 2017

ujung jalan kita

akan kutemukan kau diujung jalan ini
jalan yang sedang kulalui
jalan yang kau lewati
jalan yan kita perjuangkan bersama
meski berbeda
jelas tak sama
meski tujuan kita sama
tapi kehidupan ini berbeda
tak seperti lamunan kita
tapi tekatku masih sama
kan ku temukan kau di ujung jalan ini
meski jalan ini tak berpenghujung


 http://www.jendelasastra.com/karya/puisi/ujung-jalan-kita.