Lalu Nabi mencari tahu mengapa si anak bisa berperilaku seperti itu kepada sang sahabat. Kata Nabi, “Apakah ada sesuatu makanan yang keliru masuk ke perut istrimu saat sedang mengandung?” “Benar,” jawab sahabatnya. Ketika sang istri mengandung, ia memberi sebiji korma yang diambil dari sebuah kebun tanpa seizin pemiliknya. Nabi mengangguk-angguk ketika mendengar penuturan tersebut. Cerita ini bukti bahwa mendidik anak sudah harus dimulai sejak anak masih berada dalam kandungan. Selain makanan yang dimakan sang ibu haruslah halal dan berkah, didikan secara fisik juga perlu dilakukan.
Menurut dokter spesialis anak, dr Sudjatmiko, MD SpA. kecerdasan seorang anak sudah bisa dirangsang ketika ia masih berada dalam kandungan ibunya. Secara umum, kata Sudjatmiko, ada tiga aspek yang harus diperhatikan orang tua kepada sang anak ketika masih berada dalam kandungan. Yaitu, terpenuhinya kebutuhan kasih sayang, biomedis, dan rangsangan. Seorang ibu harus menerima kehamilannya dengan ikhlas dan tidak terpaksa. Sebab, jika kehamilannya terpaksa maka pertumbuhan bayi tidak akan optimal. “Si ibu hamil harus siap dan dapat menerima risiko dari kehamilannya,” ungkap Sudjatmiko.
Risiko itu, misalnya, seorang wanita karier yang hamil, merasa terbebani dan khawatir akan mengganggu pekerjaannya. Ia sebenarnya ingin hamil, tapi juga merasa terganggu dengan kehamilannya itu. Kondisi seperti ini tidak kondusif untuk merangsang perkembangan bayi dalam kandungannya. Selain itu, menurut Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini, ada faktor psikologis yang mempengaruhi perkembangan kecerdasan bayi, yaitu apakah si ibu hamil karena menikah secara resmi atau kawin lari. Apakah si ibu mendapatkan dukungan dari sang suami atau tidak. Karena tanpa dukungan dari suami, perkembangan dan rangsangan kecerdasan bayi dalam kandungan akan tak wajar. “Jadi, variabel kasih sayang tadi adalah berkomitmen dengan suami serta dukungan dari orang tua dan keluarga, sehingga seorang ibu dapat menerima kehamilannya dengan hati tenteram,” paparnya.
Lebih lanjut
Sudjatmiko mengatakan, si ibu harus perhatian terhadap kandungannya. Ia dapat
memberikan rangsangan dan sentuhan secara sengaja kepada bayi dalam
kandungannya. Misalnya, dengan cara mengelus-elus perutnya karena secara
emosional akan terjadi kontak. Jika ibunya gembira dan senang, dalam darahnya
akan melepaskan neo transmitter atau zat-zat rasa senang, sehingga bayi dalam
kandungannya juga akan merasa senang. Sebaliknya, jika si ibu merasa tertekan,
terbebani, gelisah, dan stres, ia akan melepaskan zat-zat dalam darahnya yang
mengandung rasa tidak nyaman, sehingga secara tidak sadar bayi akan terangsang
untuk ikut gelisah. “Yang paling baik adalah berikan rangsangan berupa
suara-suara, elusan, dan nyanyian yang disukai si ibu. Hal ini akan merangsang
bayi untuk ikut senang. Berbeda jika si ibu melakukan hal-hal yang tidak
disukainya, karena itu sama saja memberikan rangsangan negatif pada bayi,”
ujarnya.
Rangsangan
kepada bayi yang masih berada dalam kandungan bisa lebih efektif dilakukan
ketika usia kehamilan di atas enam bulan. Sebab, pada usia tersebut jaringan
struktur otak pada bayi sudah mulai berfungsi.Karenanya, pada kondisi demikian,
seorang ibu hamil harus tetap menjaga makanannya sehari-hari. Bahkan, perlu
diimunisasi. Misalnya, dengan suntik TT.
Lakukan juga konsultasi rutin dengan dokter secara berkala.
Mula-mula sekali sebulan. Lalu pada bulan-bulan terakhir menjelang kelahiran
(partus), lakukan tiga minggu sekali. Setelah itu dua minggu sekali, bahkan
mendekati partus lakukan setiap minggu. Sudjatmiko juga manganjurkan agar saat
mengandung si ibu tidak meminum obat-obatan yang, katanya, bisa merangsang
perkembangan dan kecerdasan otak bayi. Sebab, obat-obatan semacam itu tidak
banyak berfungsi. “Pemberian obat semacam itu percuma saja. Tidak akan
berpengaruh apa-apa. Yang penting, ciptakan saja lingkungan yang mendidik,”
katanya.
Hal yang harus
diperhatikan agar kecerdasan anak berkembang secara positif sejak dalam
kandungan, di antaranya, kebutuhan biologis (fisik) si bayi. Yaitu, nutrisi
bagi ibu hamil. Nutrisi tersebut bisa berupa asupan protein, karbohidrat, atau
mineral. Nutrisi, kata Sudjatmiko lagi, bukan hanya dibutuhkan ketika ibu
sedang mengandung. Ketika si ibu siap untuk mengandung pun sudah harus
memperhatikan gizi, makanan, dan komposisi nutrisinya. Sehingga, saat hamil,
fisik si ibu sudah siap. Proses kehamilan pun akan berlangsung baik. Selain
itu, ibu hamil tak boleh dalam keadaan mengidap penyakit yang bisa mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan anak dalam kandungannya. Misalnya, malaria, tipus,
bahkan batuk yang mengeluarkan dahak pun bisa mempengaruhi perkembangan si
janin.
Si ibu bisa
pula memberi rangsangan kepada si janin dengan memperdengarkan musik klasik,
atau — lebih baik lagi — bacaan ayat suci al-Qur’an.
Suara-suara
yang berirama tersebut akan mengeluarkan gelombang alfa. Gelombang ini bisa
memberi ketenangan, kenyamanan, dan ketenteraman kepada si janin. Bahkan, si
janin bisa berkonsentrasi saat mendengarkan alunan berirama tersebut. Selain
itu, si ibu bisa membacakan cerita-cerita menarik buat si janin, atau
mengajaknya mengobrol. Apalagi jika saat mengobrol tersebut si ibu
mengelus-elus perutnya dengan kasih sayang. Tips mendidik bayi saat dalam
kandungan
- Hendaknya si ibu memperbanyak bacaan al-Quran, terutama surah Yusuf, Mariam, Luqman, dan at-Taubah.
- Hendaknya si ibu berdoa kepada Allah SWT agar anak yang bakal dilahirkan menjadi anak yang soleh, berilmu, beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia.
- Hendaknya rezeki yang didapatkan berasal dari sumber yang halal supaya benih yang bakal dilahirkan itu berasal dari darah daging yang halal.
- Hendaknya si ibu makan makanan yang bergizi dan sentiasa menjaga kesehatan badannya.
- Hendaknya si ibu menjaga kebersihan untuk menjamin kesehatan bayi dalam kandungan.
- Hendaknya si ibu menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada pada dirinya saat hamil.
- Hendaknya si suami lebih memahami keadaan isteri serta memberikan motivasi kepada istrinya.
Nutrisi yang
dianjurkan adalah yang alami
Seorang ibu
hamil memerlukan nutrisi lengkap yang cukup untuk kesehatan dirinya dan janin
yang dikandungnya. Nutrisi ini akan sangat membantu pertumbuhan organ-organ
penting si janin dan membantu mempertahankan daya tahan tubuh si ibu. Selain
karbohidrat dan protein yang dikonsumsi selama hamil, si ibu juga perlu
menambah asupan mineral yang cukup. Karena dengan mineral ini daya tahan tubuh
kita tetap seimbang dan sirkulasi asupan makanan di tingkat seluler dapat
berjalan dengan baik.
Mineral dapat
diperoleh dari sayuran, susu, daging, dan sebagainya. Namun jika hanya
mengandalkan makanan, mineral akan sangat kurang karena kandungannya sangat
rendah, sementara saat hamil dibutuhkan mineral lebih banyak. Misalnya saja
kalsium. Kenapa kalsium? karena kalsium pada tubuh yang normal (tidak dalam
keadaan hamil) saja dibutuhkan sekitar 1000 mg perhari (WHO), berarti saat
hamil kebutuhan tersebut menjadi lebih tinggi. Langkah petugas medis untuk
mencegah kekurangan kalsium ini biasanya membekali ibu hamil suplementasi
tablet kalsium 500 mg yang diminum setiap hari, yang berarti masih kurang 500
mg lagi. Padahal suplemen kalsium dari produk farmasi, biasanya merupakan
kalsium anorganik, penyerapannya sangat kurang (antara 40-60% saja), yang
berarti semakin berkurang lagi, bahkan defisit setiap harinya. Oleh karena itu
dibutuhkan kalsium organik yang lebih cepat dan lebih banyak diserap oleh
tubuh, dan juga aman bagi ginjal.
Tianshi dengan Nutrient High Calsium-nya bisa
menggantikan kekurangan tersebut. Dengan komposisi kalsium dosis tinggi (1
kotak 4000 mg) yang terbuat dari ekstrak sumsum tulang sapi, kalsium Tianshi
mampu diserap oleh tubuh lebih banyak (95-98%) dan sisanya dikeluarkan
seluruhnya melalui keringat dan urine. Karena hampir seluruhnya diserap tubuh,
maka kalsium ini aman untuk dikonsumsi oleh siapapun termasuk ibu hamil yang
jelas-jelas memerlukan kalsium dalam kadar tinggi. Selain itu kalsium Tianshi
pun mengandung nutrisi pelengkap seperti multivitamin dan mineral tambahan.Karena
penyerapannya yang maksimal, maka penyerapan kalsium pada janin untuk
pertumbuhan organ seperti tulang belulangnya, organ jantung, dan lain-lain
termasuk otak menjadi lebih baik dan sempurna. Jangan sampai janin yang
dikandung kekurangan kalsium sehingga janin terlahir dalam keadaan cacat baik
mental maupun fisiknya. Jika pertumbuhan janin sangat baik dan sempurna, maka
sudah bisa dipastikan ibunya juga dalam keadaan sehat. Jika ibunya sakit atau
minimal mengidap suatu penyakit (baik sudah diketahui ataupun tidak), akan
tercermin pada janin yang dikandungnya apakah sehat atau tidak.
Dengan
pertumbuhan otak yang sempurna ditunjang dengan nutrisi yang luar biasa, maka
si ibu dan calon bapaknya tinggal mengembangkan saja seperti cara-cara di atas.
Ibaratnya jika pita kaset atau keping CDnya baik dan recorder-nya juga baik,
maka kita tinggal merekamnya saja dengan hal-hal yang baik, sudah bisa dipastikan
hasilnya pun baik.
Nah, bagaimana
dengan cara Anda merawat kehamilan Anda? Akankah Anda mencetak generasi
unggulan juga? Jangan salahkan orang lain jika salah merawat janin sejak dalam
kandungan…
(sebagian
dikutip dari Pencerahan Hati.com / Facebook-nya orang Islam)
http://dokternasir.web.id/2009/03/cetak-anak-jenius-sejak-kandunga.html,
diakses ahad, 26 februari 2017, 09:23.
semoga menjadi wawasan lebih dan bermanfaat bagi pembacanya,,,,,,, 😊