Rezeki yang tak terlintas
Rezeki, apa itu rezeki?
Rezeki adalah sebuah nikmat yang Allah berikan kepada hamba yang mana hamba tersebut merasa senang mendapatkan
hal itu. Itu menurutku. Mungkin sebagian orang berbeda makna, dan dari beberapa
orang yang mengatakan bahwa rezeki itu adalah kenikmatan seorang hamba untuk
beribadah, adapun rezeki berupa harta dan yang lainnya, jika tidak bernilai
berkah, berarti itu bukanlah rezeki. Ada juga yang bilang rezeki itu berupa
sesuatu yang diberikan seseorang tanpa ada alasan sebelumnya, atau rezeki
adalah sesuatu yang akan membuatnya bahagia, ex: harta melimpah, rumah megah,
anak sholeh dan sholehah dkk.
Wahh ternyata makna rezeki
sendiri punya makna yang berbeda-beda ya, tergantung siapa yang memaknainya,
tak mengapa, karena saya sendiri yakin setiap orang yang memaknai apa itu
rezeki pasti punya alasan tersendiri, mungkin saja karena orang tersebut pernah
merasakan sesuatu yang mana ia menganggap sesuatu tersebut adalah sebuah
rezeki.okee.
Tapi tahukah kamu wahai
saudaraku, ternyata ada rezeki yang sering kita lupakan, tidak terhiraukan bagai angin berlalu, yang tanpa
kita sadari itu adalah sebuah rezeki, rezeki yang terlihat sepele namun
bernilai begitu berharga, sebagian atau mungkin semua dapat mendapatkannya,
Namun, terkadang tak menyadarinya.
Lalu, rezeki apakah itu?
Sebelum saya menjelaskan rezeki apakah yang tak terlintas itu? disini saya ingin bercerita
tentang seorang laki-laki dan seorang penjual koran, sebut saja seorang
laki-laki itu adalah aku.
.... pagi ini hujan turun begitu deras, namun aku
melihat seorang penjual koran duduk di samping sebuah toko dengan tangan
memegang sesuatu untuk dibacanya, entah apa yang ia baca, aku tak tahu karena
rintikan hujan membuyarkan pandanganku, akhirnya aku pun menghampirinya “oh,
dia sedang membaca Al-Qur’an” batinku.
“assalamu’alaikum pak”sapaku
“wa’alaikumussalam”jawabnya sambil menutup al-qur'an yang telah usai di bacanya.
“pak sudah terjual berapa
korannya?” lanjut tanyaku
“alhamdulillah sudah satu koran
yang terjual” jawabnya lagi dengan wajah tak sedikitpun ada rasa kegelisahan
dengan cuaca pagi ini
Akhirnya akupun bertanya kembali “pak
bagaimana jika sampai siang ini hujan masih belum reda”?
“alhamdulillah berarti Allah
telah memberiku rezeki untuk berdo’a, karena saya yakin disaat hujan turun, do’a
seorang hamba akan terkabulkan”
“ lalu bagaimana jika sampai sore
ini hujan masih belum reda” tanyaku dengan hati penuh penasaran dengan jawabannya
kembali
“Alhamdulillah berarti Allah
telah memberiku rezeki untuk bersabar” tuturnya
dengan ringan
Dan kini Hatiku pun mulai bergoncang
mendengar sebuah jawaban yang tak pernah terlintas dalam benakqu, akupun
memutuskan untuk menanyakan satu pertanyaannya lagi padanya.
“pak lalu bagaimana jika hari ini
bapak tidak mendapatkan penghasilan
untuk makan bapak?”
Ia pun menjawab dengan jawaban
yang lebih luar biasa “ alhamdulillah
berarti Allah telah memberiku rezeki untuk berpuasa”.
Allahu Akbar, Maa Syaa Allah,
jawaban yang begitu menenangkan hati namun bercambur aduk dengan rasa cambukan
dalam dada, ia bagai teguran lembut namun terselip duri didalamnya, bagai
keharuman semerbak melati, namun terlintas aroma tak sedap di rasa.
lalu, hikmah apa yang dapat kita
ambil dalam cerita ini? Sudahkah kita menyadari rezeki apa yang tak terlintas?
Ya,rezeki berdo’a, bersabar,
berpuasa, tiga rezeki yang tak terlintas dalam jiwa, tak terbenak dalam pikiran, tak terasa dalam hidup, tak
tersyukuri dalam lisan, tak tersadari dalam diri.
Terkadang kita hanya menganggap
ia hanya tugas kita saat mengalami kesusahan, hujan turun lagi berdagang,,ya
berdo’a, masih hujan belum laris, ya bersabar, belum dapat penghasilan, ya
tahan lapar saja atau puasa. Tanpa merenung kembali bahwa ternyata itu adalah sebuah
rezeki. Rezeki yang Allah berikan untuk kita. Bukankah begitu? Kenapa ? karena
tak semua orang akan mendapatkan semua itu, seperti cerita di atas, berdo’a,
karena tidak semua orang mampu untuk
berdo’a, dengan kesombongannya ia mengabaikan sebuah do’a dalam usahanya.
bersabar, karena tidak semua orang bisa bersabar, disaat ujian datang menyapa hidup, ia malah meronta ronta
dan berkata “ Ya Allah kenapa
Kau berikan cobaan ini padaku”(na’udzubillah). Yang terakhir dalam cerita ini
adalah berpuasa, karena tidak semua orang dapat berpuasa, baik puasa Sunnah ataupun
wajib, contoh disni adalah seorang istri yang ingin berpuasa Sunnah namun mentaati
suami ketika ia sedang di rumah lebih
utama di banding berpuasa (Sunnah).
Lalu apa sebenarnya rezeki itu? Kini
saya berpikir dan tersadar(alhamdulillah) bahwa rezeki bukan hanya sekedar makna di atas,
namun lebih dari itu, rezeki adalah segala sesuatu yang Allah berikan kepada
kita baik kesusahan ataupun kesenangan yang mana Allah tidak memberikannya
kepada orang lain. dan disadari atau tidak
apa yang Allah berikan, kesusahan atau kesenangan semua ada hikmah di baliknya.
Percaya dan yakinlah itu……
semoga bermanfaat.aamiin.
By: Amelya, seorang yang selalu ingin memperbaiki diri untuk menjadi lebih baik dimata-Nya.